Sabtu, 27 Oktober 2018

MATERI GANGGUAN SIRKULASI DAN CAIRAN TUBUH (AIR DAN ELEKTROLIT)

GANGGUAN SIRKULASI DAN CAIRAN TUBUH (AIR DAN ELEKTROLIT)



  1. Kongesti/Bendungan/Hiperemia
Hyperemia yaitu suatu keadaan yang diserta meningkatnya volume darah dalam pembuluh darah yang melebar. 
Menurut timbulnya, maka hiperemi dibedakan atas:
a.       Hiperemi akut, tidak ada perubahan yang    nyatab.      Hiperemi kronik, biasanya diikuti oleh   oedem, atrofi dan degenerasi   kadang - kadang sampai nekrosis atau   terjadi   juga   proliferasi jaringan   ikat.Jenis Hiperemi yang lain adalaha.       Hiperemi aktif, yang terjadi karena jumlah darah arteri pada sebagian tubuh bertambah, biasanya terjadi  secara akut.
b.      Hal ini terjadi karena arteriol atau kapiler  mengalami dilatasi akibat terangsangnya syaraf vasodilator atau kelumpuhan vasokonstriktornya
c.       Hiperemi pasif, terjadi karena jumlah darah vena atau aliran darah vena berkurang  dan terjadinya dilatasi pembuluh vena dan kapiler.hiperemi jenis ini biasanya kronik  tetapi dapat juga terjadi secara akut.
d.      Hiperemi pasif ini disebut juga Bendungan Hipostatik 
     2.  Oedema
Pada umumnya oedema berarti meningkatnya volume cairan extra seluler, khususnya cairan extra vaskuler yang dapat bersifat setempat atau umum. Dalam rongga pleura dan rongga pericard normal terdapat sekitar cairan (5-25 ml).
Bila jumlah cairan rongga serosa sangat berlebihan maka terjadi: 1. Hidrothoraks 2. Hidropericardium 3. Hidroperitonium atau ascites
Oedema umum (anasarca) disebut juga dropsy adalah penimbunan cairan dalam jaringan subkutis dan rongga tubuh.Ada lima mekanisme yang berhubungan dengan oedema seperti dibawah ini a. Penurunan tekanan osmotic koloid
b. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler.c. Peningkatan permeabilitas kapiler.d. Obstruksi limfatike. Kelebihan Natrium dan Cairan tubuh
MEKANISME EDEMA
   a. Penurunan tekanan osmotic koloid Protein plasma yang berkurang mengakibatkan tekanan osmotic koloid intra vasculer menurun, sedangkan tekanan osmotic koloid pada jaringan interstitium relative lebih tinggi yang berakibat meningkatkan volume cairan interstitium sehingga terjadilah oedema. b. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler Tekanan hidrostatik ini merupakan daya untuk menginfiltasi cairan melalui dinding kapiler.Bila tekanan hidrostatik ini lebih besar dari pada tekanan osmotic dalam pembuluh darah maka akan terjadi oedema.c. Peningkatan permeabilitas kapiler Tekanan ostomik darah lebih besar dari pada limfe. Daya atau kesanggupan permeabilitas ini bergantung kepada substansi semen (cement substance) yang mengikat sel-sel endotel tersebut.d. Obstruksi limfatik: cairan tubuh sebenarnya berasal dari plasma darah dan hasil metabolisme sel, sebagian cairan interstitium dengan zat-zat yang melarut akan diserap lagi melalui dinding kapiler darah masuk kedalam saluran darah dan sebagian lain yang mengandung sejumlah protein masuk kedalam saluran limfe. e. Kelebihan Natrium dan Cairan tubuh. Natrium adalah zat terlarut utama yang menahan air didalam cairan ekstra sel oleh karena itu, mekanisme pengaturan seksesi natriun oleh ginjal adalah yang paling bertanggung jawab bagi pengaturan volume caiaran dalam tubuh.Non pitting oedema, kadangkadang cairan interstitiel yang sudah oedema berat tidak dapat dipindahkan ke daerah lain dengan jalan penekanan
MACAM MACAM EDEMA
a. Pitting oedema, mengacu pada perpindahan cairan interstitium yaitu tekanan jari pada kulit yang meninggalkan cekungan. Setelah tekanan dilepas memerlukan waktu 530” untuk kembali pada keadaan semula.
Tempat terjadinya Perdarahana.       Kulit, dapat berupa:1.      Petechiae, yaitu perdarahan kecil-kecil bidawah kulit yang terjadi secara spontan, biasanya pada kapiler-kapiler.2.      Echymosis, yaitu perdarahan yang lebih besar dari petechiae, yang terjadi secara Spontan.
3.      Purpura, yaitu perdarahan yang berbentuk bercak, basarnya bercak antara petechiae dan echymosis.
 b. Mukosa
c. Serosa
 d. Selaput rongga sendi
Etiologi perdarahan
  a. Kerusakan pembuluh darah  b. Trauma  c. Proses patoloogik
  d. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah. e. Kelainan pembuluh darah

       3. TROMBOSIS
 Trombus adalah suatu masa yang tersusun dari unsur-unsur darah didalam pembuluhan darah.
Proses pembentukan thrombus dinamakan thrombosis.  Pada keadaan tertentu (aliran darah melambat), trombosit melekat pada permukaan endotel pembuluh darah. Tumpukan trombosis ini makin lama makin banyak dan saling melekat sehingga terbentuk suatu massa yang menonjol kedalam lumen
ETIOLOGI a. Perubahan pada permukaan endotel pembuluh darah. Kerusakan endotel ini dapat terjadi pada:
    1). Aterosklerosis, (lapisan dalam pembuluh darah menjadi tidak rata dan menebal)    2). Poliarteritis nodosa
    3). trombophlebitis b. Perubahan pada aliran darah
 c. Perubahan pada konstitusi darah Perubahan dalam jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah thrombosis  






Tidak ada komentar:

Posting Komentar